Sejarah Desa Pasawahan Menurut Babad Pasawahan

- August 11, 2017

Sejarah Desa Pasawahan Menurut Babad Pasawahan


Diceritakan Sekitar abad 15 , Pandita Pundamaya mengasingkan diri (Tapa) di Kawasan panjakroma (Batu Pangarangan) . Tujuan beliau melakukan Pertapaan tak lain adalah untuk menguji Kekuatan ajian jaya sampurna . Tempat pertapaan yang Pandita Pundamaya lakukan tepat di sebelah desa kasabeulahan kidul kurang lebih nya berjarak 5 Km .

Setelah Pandita Pundamaya Menjalankan Pertapaan, Beliau kencing diatas batu. namun diluar dugaan air kencing dari sang pertapa ini terminum oleh seekor Harimau dan Kijang. Karena hal tersebut Harimau dan kijang tersebut mendadak hamil . Semenjak saat itu hubungan antara harimau dan kijang pun sangat dekat.

Sejarah Desa Pasawahan Menurut Babad Pasawahan
Dalam Suatu waktu, harimau dan kijang melahirkan seorang anak manusia yang tampan, tepatnya di gunung layang, setelah anak tersebut berumur 7 tahun, Harimau dan Kijang menghilang namun sebelum mereka menghilang sempat menitipkan pesan

“ Anak Putu di Pasabinan , jika kamu Anjeun bertemu dengan harimau putih disekitar Pasabinan jangan diganggu namun di hormati karena merekalah yang menjaga Mu “

Setelah Kijang menitipkan Pesan, banyak pendatang baru yang datang ke Kawasan gunung layang untuk mencari rizki . Karena hal itu tempat tersebut diberi nama Desa Pesabinan yang Artinya tempat mencari rezeki.

Satu Abad berlalu tepatnya sekitar abad 16 , Para Wali Datang Menyiarkan islam dan Melaksanakan musyawarah di kawasan Gunung Ciremai . Selepas Para Wali Melakukan musyawarah Mereka Istirahat di Pesabinan . Selama Istirahat di Pesabinan Para wali membuat Kolam Kambang, Balong Ambit Dan Lauk Sampalu .

Tepatnya sekitar tahun 1635 , Desa Pesabinan yang pada saat itu dipimpin oleh Mbah Buyut Sapu Jagat yang memiliki Istri bernama , Mbah Unasih .  Perlu diketahui jika Mbah Buyut merupakan salah seorang katurunan dari Mataram . Buyut Sapu Jagat lah yang merubah nama Desa ‘Pesabinan’ menjadi Desa Pasawahan dan beliau juga yang bertanggung jawab terhadap sultan Hasanudin Komarudin di Cirebon .
Advertisement


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search